Pemerintahan Biden pada hari Jumat menandatangani proklamasi yang memberlakukan tarif 200 persen pada impor aluminium dari Rusia, mengatakan impor semacam itu menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional, berdasarkan penyelidikan oleh Menteri Perdagangan AS.
Tarif juga berlaku untuk ekstrusi aluminium yang diimpor dari Rusia. Untuk produk aluminium yang diimpor langsung dari Rusia, kebijakan tersebut akan berlaku mulai 10 Maret 2023. Pada 10 April 2023, Amerika Serikat akan mengenakan tarif atas impor aluminium yang dilebur di Rusia, terlepas dari kandungan aluminiumnya.
Aluminium adalah bahan umum dalam bingkai modul surya, braket dan tunggangan struktural yang digunakan dalam susunan fotovoltaik.
Tarif aluminium baru ini menyertai tarif 25 persen yang diberlakukan pada 2018 dan diperpanjang untuk semua impor baja struktural dari China pada Maret 2022.
Rusia adalah importir aluminium terbesar kelima ke Amerika Serikat. Presiden Biden menyebut konflik antara Rusia dan Ukraina "tidak masuk akal", dan pengumuman tersebut mencatat bahwa "industri aluminium adalah bagian penting dari basis industri pertahanan Rusia."
Pengumuman itu mengatakan tarif juga ditujukan untuk mempromosikan produksi aluminium domestik di Amerika Serikat.