Menurut laporan, Komisi Eropa mengusulkan rancangan dokumen berjudul "Rencana Industri Perdagangan Hijau untuk Era Net Zero" sebagai tanggapan atas Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA) AS. UE sedang mempertimbangkan untuk mengusulkan target kapasitas industri hijau, mengurangi beban peraturan pada penerapan teknologi baru, dan mengizinkan negara-negara UE untuk memberikan subsidi, kredit pajak, dan insentif lain untuk teknologi bersih.
Rancangan dokumen mengusulkan RUU industri nol bersih untuk mendukung pembuatan industri teknologi utama di UE. Sebagai bagian dari Undang-Undang Industri Nol Bersih, Komisi Eropa ingin "menetapkan target untuk kapasitas industri hingga tahun 2030 jika diperlukan untuk memastikan bahwa ketergantungan eksternal tidak membahayakan transisi hijau". Selain itu, Net Zero Industry Act akan menetapkan standar umum UE dan membantu penyebaran teknologi. Khusus untuk rantai nilai industri baru, standar Eropa dapat memberi industri UE keunggulan kompetitif yang penting secara global.
Sejak dimulainya pandemi pada tahun 2020, pembatasan UE pada subsidi untuk industrinya oleh negara-negara anggota telah sangat dilonggarkan, dan semakin dilonggarkan sejak perang Rusia-Ukraina. Sekarang, sebagai tanggapan atas pendanaan teknologi bersih IRA pemerintah AS, Komisi Eropa ingin melonggarkan pembatasan subsidi lebih jauh lagi dengan menetapkan "kerangka kerja krisis dan transisi sementara." Kerangka kerja tersebut akan menyederhanakan proses subsidi nasional untuk semua proyek teknologi terbarukan dan memungkinkan negara anggota untuk menawarkan tingkat subsidi yang lebih tinggi jika diperlukan sebagai tanggapan atas subsidi "dari proyek serupa dari pesaing di luar UE". Selain itu, kerangka baru akan memungkinkan negara-negara anggota untuk menawarkan insentif pajak untuk menarik investasi baru di fasilitas produksi di "sektor nol bersih strategis". Bagian penting dari IRA AS adalah manfaat pajak.
Komisi Eropa juga mempertimbangkan untuk mengizinkan teknologi baru untuk tidak melalui proses tender publik. Biasanya, tender publik dibuat untuk mencegah penyalahgunaan dan korupsi. Namun, draf dokumen tersebut menyatakan bahwa "tender mungkin tidak berjalan dengan baik" untuk teknologi yang kurang matang. Rancangan dokumen tersebut merekomendasikan agar negara anggota memperkenalkan "toko serba ada" untuk perizinan proyek energi terbarukan dan teknologi bersih, untuk merampingkan proses, menggunakan insentif pajak untuk mendorong investasi hijau, dan berinvestasi dalam pelatihan tenaga kerja.
Terakhir, draf dokumen UE juga mengusulkan pembentukan "klub bahan mentah kritis" dengan mitra yang berpikiran sama untuk memastikan "pasokan global yang aman, berkelanjutan, dan terjangkau" bahan mentah yang dibutuhkan untuk transformasi hijau dan digital.