Berita

Lelang Tenaga Surya Jepang: Persaingan di Pasar Energi Terbarukan Memanas

Dec 06, 2023Tinggalkan pesan

Baru-baru ini, Badan Promosi Investasi Hijau Jepang mengumumkan hasil akhir proyek energi surya skala besar putaran ke-18. Lelang tersebut, yang melibatkan proyek fotovoltaik sebesar 105 MW, merupakan lelang terbesar yang dilakukan lembaga tersebut hingga saat ini. Dalam kegiatan pengadaan ini, total ada 33 proyek yang berhasil memenangkan tender, dengan ukuran proyek berkisar antara 500 kilowatt hingga 25,8 megawatt.

Dalam lelang ini, tawaran pemenang terendah adalah 7,94 yen per kilowatt jam (kira-kira US$00,053), tawaran pemenang tertinggi adalah 9,19 yen per kilowatt jam, dan harga akhir rata-rata adalah 8,55 yen per kilowatt jam. Harga tertinggi lelang ditetapkan sebesar 9,35 yen per kilowatt-jam, yang merupakan harga tertinggi di pasar.

Dibandingkan dengan lelang-lelang sebelumnya, terutama putaran terakhir yang diselesaikan pada akhir bulan Agustus, terlihat bahwa penawaran pemenang terendah pada lelang kali ini mengalami penurunan dibandingkan lelang sebelumnya. Pada lelang bulan Agustus, harga terendah adalah 8,95 yen per kilowatt-jam, sedangkan kapasitas yang dialokasikan adalah 69 MW. Hal ini menunjukkan persaingan di pasar semakin ketat dan para penawar menawarkan harga yang lebih kompetitif.

tren pasar

Melihat kembali lelang energi surya selama setahun terakhir, kita bisa melihat aktifnya promosi pemerintah Jepang di bidang energi terbarukan. Pada tahun 2021, pemerintah mengalokasikan total kapasitas PV sebesar 675 MW melalui tiga putaran lelang berbeda. Pada lelang sebelumnya, total kapasitas yang dialokasikan lebih tinggi yakni 942 MW.

Pada putaran lelang tenaga surya ke-15 yang berakhir pada bulan Maret tahun ini, Badan Promosi Investasi Hijau hanya mengalokasikan 16,2 MW, sehingga menimbulkan kekhawatiran. Total kapasitasnya adalah 175 MW, dan pasar hanya menarik investasi yang relatif kecil. Namun, hal ini juga mencerminkan keseimbangan antara permintaan dan pasokan energi terbarukan di pasar, dan upaya pemerintah untuk memastikan harga yang wajar dalam lelang.

Analisis tren harga

Dengan membandingkan tren harga pada setiap putaran lelang, kita dapat mengamati fenomena yang jelas: harga penawaran terendah yang menang secara bertahap menurun. Pada lelang putaran ke-14 November lalu, harga terendah adalah 9,65 yen per kilowatt-jam, sedangkan pada lelang putaran terakhir, harga tersebut turun menjadi 7,94 yen per kilowatt-jam. Tren ini mungkin dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan kematangan pasar, sehingga mendorong penawar untuk mengusulkan harga yang lebih kompetitif.

Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun harga penawaran minimum yang menang turun, harga akhir rata-rata tidak turun secara bersamaan. Hal ini mungkin terjadi karena tawaran yang menang untuk beberapa proyek besar relatif tinggi, sehingga mempengaruhi rata-rata keseluruhan. Hal ini juga menunjukkan bahwa selain mengejar biaya rendah, peserta lelang juga fokus pada skala dan keberlanjutan proyek.

Prospek Energi Terbarukan di Jepang

Rangkaian hasil lelang mencerminkan kemajuan Jepang dalam mempromosikan proyek tenaga surya skala besar. Energi terbarukan secara bertahap meningkatkan porsinya dalam bauran energi Jepang, sehingga memberikan landasan yang kuat untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pemerintah mendorong investor untuk berpartisipasi dalam proyek energi terbarukan melalui lelang, yang mendorong pengembangan pasar dan inovasi teknologi.

Di masa depan, seiring dengan terus berkembangnya teknologi dan semakin matangnya pasar energi terbarukan, kita dapat melihat lebih banyak investor berdatangan ke bidang ini. Pada saat yang sama, dukungan pemerintah pada tingkat kebijakan dan peraturan akan terus memberikan dampak positif terhadap pengembangan energi terbarukan.

Kirim permintaan