Komisi Regulasi Energi (ERC) Filipina telah menyetujui peraturan baru untuk sumber daya energi terdistribusi (DER) dengan kapasitas tidak melebihi 1 MW, yang akan mulai berlaku dalam waktu 15 hari sejak publikasi di National Official Gazette.
Peraturan baru membuka kemungkinan bagi pemilik sistem energi terbarukan terdistribusi untuk menyuntikkan surplus listrik ke dalam jaringan dan mendapatkan bayaran hingga 30 persen.
"Aturan DER mencakup pedoman, standar interkoneksi, persyaratan sertifikat kesesuaian (COC), metode penetapan harga, skema bisnis yang mengatur penjualan dan pengoperasian listrik yang dihasilkan oleh DER, dan pembayaran subsidi, antara lain," kata ERC.
Filipina hanya mengizinkan pengukuran bersih sistem energi terbarukan di bawah 100 kW sejak 2008, tetapi rencana tersebut gagal menghasilkan pertumbuhan yang signifikan. Sebagian besar kapasitas PV atap yang ada di Filipina sebenarnya digunakan melalui sistem feed-in tariff protektif jangka panjang yang sekarang telah habis masa berlakunya.
Filipina berencana untuk memasang 15 GW energi bersih pada tahun 2030, dan statistik terbaru dari Badan Energi Terbarukan Internasional menunjukkan kapasitas terpasang PV di negara tersebut sebesar 1,08 GW pada akhir tahun 2021.