Selama setahun terakhir, sektor ketenagalistrikan Afrika Selatan telah mencapai hasil yang signifikan. Menurut Kgosientsho Ramokgopa, Menteri Ketenagalistrikan pada masa Kepresidenan, pembangkit listrik Eskom akan mengurangi pelepasan beban listrik sekitar 600 jam antara Desember 2023 dan Januari 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hasil ini dicapai berkat serangkaian intervensi yang ditargetkan.
Ramokgopa mencatat, antara Januari 2023 hingga Januari 2024, Afrika Selatan berhasil memulihkan kapasitas pembangkit listrik sebesar 3.510 MW. Meskipun langkah-langkah ini belum mencapai hasil yang utuh, namun telah mencapai hasil yang jelas. Selama periode ini, sejumlah besar pekerjaan tambahan dilakukan di Pembangkit Listrik Tutuka, dan perbaikan dilanjutkan di pembangkit listrik lainnya seperti Kendall dan Matra.
Mengambil contoh pada bulan Desember 2022 hingga Februari 2023, Afrika Selatan mengalami sekitar 1.800 jam pemadaman listrik dan pelepasan beban. Namun, hanya berselang satu tahun, yaitu pada Desember 2023 hingga Februari 2024, jumlah tersebut turun menjadi sekitar 1.200 jam. Ini berarti bahwa Afrika Selatan telah berhasil mengurangi waktu pembatasan listrik dan pelepasan beban sekitar 600 jam, menunjukkan bahwa negara kita bergerak ke arah yang benar dalam menyelesaikan masalah ketenagalistrikan.
Terlepas dari pencapaian ini, Menteri Ramokgopa tetap yakin bahwa segala bentuk pembatasan listrik dan pelepasan beban “tidak dapat diterima”. Ia mengatakan penjatahan listrik dan pelepasan beban telah menjadi fenomena sehari-hari, sehingga pemerintah Afrika Selatan berharap dapat secara bertahap mengurangi intensitas dan durasi penjatahan listrik dan pelepasan beban.