Berita

Prakiraan Terbaru Badan Energi Internasional: Energi Terbarukan Akan Melampaui Batubara Menjadi Sumber Energi Utama

Jan 18, 2024Tinggalkan pesan

Menurut berita pada 16 Januari, Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan bahwa energi terbarukan akan melampaui batu bara untuk menjadi sumber listrik terbesar di dunia pada awal tahun 2025.

Perkiraan ini menandai langkah penting dalam transisi energi global. Munculnya energi terbarukan, khususnya angin dan matahari, telah menyebabkan perubahan dramatis di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, harga energi terbarukan terus menurun dan teknologinya semakin matang, sehingga semakin kompetitif di pasar tenaga listrik global.

Menurut Badan Energi Internasional (IEA), kapasitas pembangkit listrik energi terbarukan global akan meningkat hampir 50% pada tahun 2025, mencapai hampir 1 miliar kilowatt. Diantaranya, energi angin dan energi matahari akan mendominasi, diperkirakan menyumbang 29% dan 26% dari pembangkitan energi terbarukan global. Pembangkit listrik tenaga batubara akan turun hingga 25%, sehingga kehilangan dominasinya yang sudah lama ada di pasar tenaga listrik global.

Laporan terbaru dari Badan Energi Internasional menunjukkan bahwa kapasitas pembangkit listrik energi terbarukan global diperkirakan akan tumbuh hingga 7.300 gigawatt dari tahun 2023 hingga 2028, dengan fotovoltaik surya dan energi angin menyumbang 95% dari kapasitas baru. Pada awal tahun 2025, pembangkit listrik ini akan mengambil alih posisi batu bara sebagai sumber listrik terbesar. IEA menunjukkan bahwa kapasitas pembangkit listrik energi baru terbarukan di dunia akan meningkat sebesar 50% pada tahun 2023, dan lima tahun ke depan akan memasuki periode pertumbuhan terbesar. Meskipun ada optimisme dalam laporan tersebut, IEA menekankan bahwa diperlukan lebih banyak upaya untuk mencapai tujuan melipatgandakan kapasitas terpasang pada tahun 2030. Laporan tersebut mencakup sumber energi terbarukan seperti sistem fotovoltaik surya skala besar, pembangkit listrik tenaga air, serta tenaga angin di darat dan lepas pantai. Birol, direktur eksekutif IEA, mengatakan bahwa biaya pembangkit listrik tenaga angin dan fotovoltaik surya di darat lebih rendah dibandingkan pembangkit listrik berbahan bakar fosil, dan pembiayaan serta penerapan energi terbarukan di negara-negara berkembang dan berkembang merupakan tantangan besar.

Kirim permintaan